Senin, 13 Agustus 2012

Wawancara : RAJASINGA


Sesi wawancara kali ini Terlaknatzine akan berbincang bincang dengan fenomena grindcore nusantara: Rajasinga. Hah, kamu belum kenal Rajasinga? serius? kemana aja lu?! hehe.. Buat yang belum kenal Rajasinga ini deh, saya kasih pengantar singkatnya.. 

Rajasinga adalah trio grindcore dengan formasi Indra Wirawan (morgg) sang pencabik bass sambil menggerung, Biman Amirysyano penggerinda gitar sembari menyalak, dan ada Revan Bramandika yang bertugas membantai perangkat drums sampe mampus. Rajasinga terbentuk di kota Bandung, namun semua personilnya bukan penduduk asli Bandung, tetapi adalah perantau yang datang ke Bandung dengan restu dari orangtua untuk melanjutkan studi. Hingga saat ini Rajasinga sudah merilis 2 album penuh, yaitu Pandora di thn 1999 dan Rajagnaruk di tahun 2011, serta satu album mini Nevergrind di tahun 2009. Album masterpiece mereka Rajagnaruk yang berisikan musik brutal dengan lirik yang bertemakan keseharian, telah membawa grindcore keluar dari zona nyamannya dan membuatnya menjadi segar, lucu, dan menyenangkan, tanpa kehilangan esensi. Band dengan musik keren dan badass motherfuckin attitude. Siapa yang bisa tahan?


Mulai tanggal 16 September 2012 Rajasinga bersama dengan veteran Punk Bandung, Jeruji akan melangsungkan tour ke tanah Sumatera, yang diberi tajuk Sirkus Neraka II. Dalam tour ini selama 15 hari Rajasinga dan Jeruji akan menyambangi 8 kota besar di pulau Sumatera yaitu Medan, Rantau Prapat, Padang, Pekanbaru, Jambi, Bengkulu, Palembang, dan Bandar Lampung. Seharusnya Banda Aceh dan Lhokseumawe termasuk dalam daftar kota yang akan dikunjungi, namun dalam websitenya dinyatakan rencana tersebut dengan berat hati harus mereka batalkan karena masalah perijinan.


Untuk menyambut kedatangan Rajasinga di tanah Sumatera, khususnya Bengkulu, Terlaknatzine mengajak Rajasinga ngobrol mengenai persiapan dan harapan mereka dalam tour ini.


>>> Hello Wak, segan sekali dapat kesempatan ngobrol-ngobrol di tengah kesibukan persiapan tour Sirkus Neraka. Jadi sekarang sudah sampai mana nih persiapannya? rencananya berapa orang yg akan ikut dlm rombongan? apakah sudah ada tantangan yg sudah mulai kelihatan? dan apa harapan kalian untuk tour ini?

Oi.. terimakasih udah sudi mewawancara kami..
:) hehehe.. Jujur saja, mempersiapkan tour seperti ini memang susah… Kami hanya bermodalkan rasa percaya kepada teman-teman organizer di kota-kota yang kami incar di pulau Sumatra. Kemudian kami juga harus mempersiapkan uang untuk pegangan selama kami diperjalanan. Lalu kami harus mempersiapkan kondisi fisik yang prima, karena perjalanan pasti akan melelahkan (Biman sudah berencana akan rutin senam setiap pagi, mulai minggu depan). Tak kalah penting, kontingen Sirkus Neraka (12 orang) harus dapat meyakinkan teman, kekasih, dan para istri untuk tour ini… karena kami akan berpisah selama hampir sebulan.

Tapi kami sangat bersyukur sampai saat ini, tidak ada masalah yang berarti di persiapan tour ini. Banyak teman-teman organizer di kota-kota tujuan menyambut baik rencana tour ini… termasuk Bengkulu, mereka semua antusias dan semangat… itu yang penting.. Bagi kami tour “Melibas Andalas” ini merupakan tour yang bertujuan silaturahmi. Kami sadar kok, Rajasinga bukan band yang terdengar dimana-mana di daratan Sumatera… justru itu, kami harus datang kesana, dan bertemu langsung dengan orang-orang… Kami mau kenalan, hehehe mudah-mudahan abis itu kita bisa jadi berteman..
:)


>>> Dari ketiga personil Rajasinga apakah sudah ada yang pernah berkunjung ke Bengkulu? apa saja yg pernah kalian dengar tentang Bengkulu? dan apa yang kalian harapkan untuk ditemui di Bengkulu?


Belum pernah ada yang ke Bengkulu… Yang kami tau tentang
Bengkulu adalah Chef Farah Quinn perempuan asli sana. Cuma itu… hehehehe… Makanya nanti kami kesana tolong tunjukkan Bengkulu itu seperti apa…


>>> Dari akun facebook kalian saya tahu kalau kalian terpaksa membatalkan show di Banda Aceh dan Lhokseumawe. Menyedihkan sekali buat kalian tentunya ya? secara kalian punya satu lagu khusus yang bercerita tentang rumput khas propinsi NAD.. Boleh diceritakan lebih detil tentang cerita diambilnya keputusan membatalkan show di dua kota tersebut?


Dangkal aja masalahnya… Teman yang bantu organize acara di Banda Aceh dan Lhoksemauwe, kesusahan memperoleh perijinan acara dan tempat dari pihak yang berwajib. N.A.D memang daerah yang “istimewa”, sehingga kultur dan norma yang mereka punya juga istimewa. Ingat, di N.A.D beberapa bulan lalu, beberapa orang “anak punk” di tangkap, dibotak, dan dipaksa masuk ke pesantren? Mungkin saat ini, teman-teman kita disana belum dapat dukungan karena memang kondisinya belum siap. Tapi ya gapapa lah, tour harus tetap jalan… mungkin dimasa depan akan berbeda ceritanya… kita lihat saja nanti.

Yeaaa.. sangat disayangkan “N.A.D Kush” tidak berkumandang di Tanah Rencong kali ini… ga afdol aja rasanya…
:(


>>> Baru-baru ini Rajasinga merilis merchandise of the year versi saya yaitu t-shirt Kokang Batang dengan lukisan ciamik nan jawara karya Mufti Priyanka alias Amenk. Cociks banget buat Baju Baru di Hari Raya tuh, wak! hahaha. Gimana tuh proses pembuatannya? apa Amenk memang khusus diminta buat bikin artworknya atau Amenk yg buat duluan baru ditawarkan ke Rajasinga?

Lagu “Kokang Batang” itu salah satu lagu yang ditulis dalam waktu singkat. Aransemen musik 
yang sederhana, dan lirik ditulis cuma dalam 5 menit oleh gitaris Biman. Lagu ini spontan sekali… Jujur saja, rasanya kami ga punya alasan yang spesifik kenapa menulis lagu seperti itu… Ketika lagu ini selesai, kami baru merasakan kalau “Kokang Batang” itu lagu yang murni, tanpa neko-neko, jujur sekali komposisinya.

Nah, ketika kami terpikir untuk mengangkat lagu ini menjadi karya ilustrasi, cuma ada satu nama yang muncul, yaitu Amenk. Sebenarnya agak bertaruh sih, karena kami jarang sekali malakukan kolaborasi sama ilustrator lain, biasanya kami gambar sendiri. Kami kenal baik dengan Amenk sejak lama, dan menggemari karya-karya ilustrasinya. Dia adalah seorang seniman yang memiliki standar unik, tidak serupa dengan seniman lain, setidaknya kami belum pernah bertemu orang yang punya karakter seperti dia.

Proses peng-ilustrasi-an “Kokang Batang” itu cuma Amenk yang paham. Yang kami tau, dia mencoba untuk menerjemahkan musik yang kami tulis, dan membaurkannya dengan suasana yang dia karang berdasarkan realita sebenarnya. Amenk juga sedikit mengimbuhkan SLANK pada ilustrasi… karena menurutnya SLANK sebagai band panutan sedikit menyinggung isu “onani” pada lirik lagu “Kampungan” …jadi klop! Menurut kami ini karya yang menarik… langsung kami bungkus!


>>> Saya baru satu kali mendapat kesempatan untuk menonton Rajasinga tampil live, yaitu di acara Headbangers Ball II di Cirendeu. Kalian buas sekali disana. Segan sangat wak! Namun yang paling berkesan buat saya adalah tarian Rajagnaruk yang ditampilkan diatas panggung malam itu. Boleh kami tau cerita tentang tarian itu? siapakah Sang Pedansa Nataraja malam itu dan bagaimana aksi itu bisa terjadi? apakah tarian itu ada di show-show Rajasinga lainnya atau cuma ada di show malam itu saja?

Ohya? Datang ya malam itu? Terimakasihh…
:) Penari itu adalah seorang teman baik kami bernama Al Imran Karim. Dia seorang penari kontemporer yang aktif saat ini. Awalnya kami berkenalan di internet. Ketika itu Ali mengontak untuk meminta ijin lagu “666%” mau dipakai sebagai musik latar pertunjukan tari di sekolahnya. Kami sangat senang mengetahui ini dan tentunya mengijinkan. Ternyata Ali adalah penari yang luar biasa… Jujur saja kami takjub. Ada hal baru yang terasa ketika menyadari, bahwa karya musik kami tidak hanya mampu diapresiasi oleh musisi dan penikmat musik… tapi oleh penari juga!

Pertama kali Ali berkolaborasi bersama kami yaitu, pada saat pesta rilis “Rajagnaruk” di Rossi Fatmawati, Jaksel. Kemudian lanjut malam besoknya di Bandung. Penampilan di Cirendeu itu adalah yang ketiga. Sebenarnya tidak ada keharusan untuk Ali selalu menari bersama kami, kapan dia bersedia saja… Moshing, head banging, dan lain lain itu jenis tarian juga bukan? Seluruh badan bergerak menikmati musik. Rasanya tidak ada masalah kalau kami menambahkan tarian jenis lain di dalam moshpit… Karena dimana ada pesta,
disana ada dansa.. :D 

>>> Tidak bisa dipungkiri ketiga personil Rajasinga adalah seniman2 grafis yang hebat. Gambar pada cover album Pandora digarap oleh Biman, sedangkan logo Trimurtad yg ada pada cover album Rajagnaruk digarap Revan. Apakah kami boleh berharap cover album ketiga akan digarap oleh Morrg? I bet it would be psychedelic as fuck!

Memang begitu rencananya! Dari awal memang sudah Hom-Pim-Paa… jadi masing-masing dapat jatah giliran
hahahhaa… Kami belum punya bayangan kover album selanjutnya akan seperti apa. Terserah sama Morrg saja, kali ini tanggung jawab ada padanya.


>>> Imej Rajasinga dekat sekali dengan ganja. Apakah karena Rajasinga adalah anagram dari Siar Ganja?
:P Waktu kalian tampil di acara televisi Revan terlihat memakai kaos LGN (Lingkar Ganja Nusantara), bahkan konon tadinya Rajasinga berniat memasang bendera LGN di panggung, namun batal karena dilarang pihak stasiun televisi. Lalu sewaktu saya main ke sekretariat LGN saya melihat ada poster Rajasinga terpampang disana. Apakah ada relasi khusus antara Rajasinga dengan LGN?

Sebenarnya kami tidak pernah berniat untuk melabelkan Rajasinga dengan apapun. Musik dan lirik itu murni hasil imajinasi dan interpretasi pribadi, tidak lebih. Kebetulan, kami punya materi lirik yang memang beririsan dengan apa yang diperjuangkan rekan-rekan LGN; meneliti, mengedukasi, dan meregulasi tentang manfaat tanaman Ganja. Dalam hal ini, kita sepakat kalau Ganja itu tidak berbahaya, bukan narkotika, haram, apalagi ilegal. Cuma itu, ga ada yang lebih.

Faktanya, kami baru bertemu rekan legalizer LGN untuk pertama kalinya adalah sejam sebelum live acara TV itu dimulai. Kami ngobrol panjang dan mendalam, berbagi informasi, dan berteman sejak saat itu. Rajasinga mendukung apa yang diperjuangkan oleh LGN. Menurut kami masyarakat layak tau apa yang sebenarnya terjadi dibalik konspirasi Ganja jadi illegal. Salute buat LGN.


>>> By the way, musik apa saja yang akan ada didalam playlist mp3 player untuk menemani kalian di tour sumatera mendatang?

Tiap orang pasti beda-beda… tapi yang pasti ada itu lagu “Merantau” oleh TitiekSandhora.


>>> Saya ingin sedikit berandai-andai.. Andaikan saya seorang promotor musik yang kebanyakan duit, saya akan menyandingkan Rajasinga dengan Wormrot sebagai perwakilan grindcore Asia Tenggara untuk tour keliling dunia. Kalau Rajasinga yang diberi kesempatan seperti itu, siapa band yang akan dipilih?


Kalau kami punya banyak uang, kami tidak akan peduli sama Wormrot atau Rajasinga. Dua band ini bisa aja keliling dunia tanpa harus pakai banyak uang. Lebih baik uang banyak yang kami punya itu, di hamburkan dari angkasa sehingga seluruh dunia hujan uang. Kapan lagi bisa bikin hujan?! Walaupun cuma uang.


>>> Oke wak.. terimakasih banyak untuk waktunya. Saya doakan tour kalian nanti akan sukses menyebarkan kebahagiaan dan persahabatan bisa semakin diintimkan.
Untuk diketahui, saya (dan mungkin banyak penggemar Rajasinga lainnya) sangat berharap akan ada dokumentasi yang baik yang bisa kami nikmati setelah tour ini usai. Apakah hal itu mungkin terwujud? Dan monggo disampaikan kata2 terakhir untuk menutup wawancara ini.. Segan!

Ya, semoga.. terimakasih dukungan dan doa nya.. Kami memang berencana membawa tim dokumentasi photo dan video. Mudah-mudahan saja lancar perjalanan tour “Melibas Andalas” ini, kami berharap teman-teman di Sumatra menunggu kami, dan berbaik hati mau mengurus kami selama disana.

Kami berharap besar, dengan adanya komunikasi yang terjalin di tour ini, jaringan komunitas musik antara pulau Jawa dan Sumatra tidak lagi berbatas… Inginnya sih tour lokal seperti ini menjadi kebiasaan baru buat kita yang senang berada di dalam scene… Jalur tour Jawa dan sekitarnya itu sudah stabil, sudah banyak band yang melakukannya. Tapi, jalur Sumatra? Kita masih meraba-raba. Oleh karena itu, kita harus mencoba… Siapa tau nanti jalur ini bisa digabung menjadi Tour Sumatra-Jawa-Bali-Lombok… wow bisa dua bulan tuh! Hahahah…

Sampai bertemu di jalan… Kalau berjumpa kami, jangan segan untuk menyapa..

Dukung terus musik dalam negri! \m/

2 komentar: